Belakangan beredar tautan yang menampilkan potongan wawancara antara seorang influencer finansial dengan seorang podcaster terkenal. Dalam rekaman itu disebutkan adanya platform trading otomatis berbasis AI yang dapat mengelola dana investor dengan minimal deposit sekitar Rp4 juta. Klaimnya, setelah dana disetor, sistem akan bekerja sendiri dan menghasilkan keuntungan di pasar saham online.
Sekilas, tawaran ini terdengar menarik. Namun, ada sejumlah alasan mengapa kita perlu waspada sebelum percaya atau menaruh uang pada skema semacam ini.
1. Klaim Manis Tanpa Bukti Nyata
Platform investasi yang sah biasanya menyebutkan nama perusahaan, izin usaha, hingga nomor registrasi di lembaga keuangan resmi. Dalam kasus ini, nama platform tidak pernah dijelaskan secara transparan, sehingga menyulitkan publik untuk memverifikasi kebenarannya.
2. Modus “Robot Trading” yang Sering Bermasalah
Janji “AI yang mengelola dana dan pasti untung” sangat mirip dengan robot trading atau aplikasi investasi gelap yang sebelumnya sudah banyak ditindak oleh otoritas.
Ciri khasnya:
- Harus deposit dengan nominal tertentu.
- Menjanjikan hasil besar tanpa risiko.
- Sering menggunakan figur publik atau influencer agar terlihat meyakinkan.
3. Tautan Sekali Pakai: Apa Itu Self-Destructing Link?
Dalam banyak kasus, informasi semacam ini disebarkan melalui tautan sekali lihat atau self-destructing link.
Apa itu Self-Destructing Link?
Self-destructing link adalah tautan yang hanya bisa dibuka sekali, setelah itu langsung tidak berlaku lagi. Dalam praktiknya, link ini dipakai untuk berbagi informasi sensitif (misalnya password sementara, catatan rahasia, atau dokumen pribadi) agar tidak tersimpan permanen di internet.
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Teks atau file di-upload ke server penyedia layanan.
- Sistem menghasilkan tautan unik.
- Begitu tautan diklik sekali, sistem akan menghapus data dan menandai link sebagai tidak valid.
- Beberapa layanan juga menambahkan header no-store sehingga browser tidak menyimpan jejak di cache maupun history.
Kegunaan Positif
- Berbagi password sementara.
- Mengirim catatan rahasia tanpa takut tersebar lebih luas.
- Meningkatkan keamanan komunikasi digital.
Risiko Penyalahgunaan
Sayangnya, teknologi ini juga sering dipakai oleh pelaku penipuan untuk:
- Menyebarkan tautan phishing yang segera hilang setelah korban klik.
- Menyembunyikan alamat rekening/crypto wallet palsu.
- Mengirim janji investasi instan tanpa bisa dilacak lagi setelah link ditutup.
Karena itulah, meskipun self-destructing link punya fungsi sah, penggunaannya dalam konteks “investasi cepat untung” patut dicurigai.
4. Risiko Besar bagi Calon Investor
Tanpa transparansi, uang yang Anda setorkan berisiko:
- Tidak benar-benar diinvestasikan ke saham atau instrumen legal.
- Masuk ke rekening pihak tidak bertanggung jawab.
- Hilang tanpa jejak karena tidak ada perlindungan hukum.
5. Apa yang Harus Dilakukan?
- Jangan mudah percaya pada klaim investasi otomatis berbasis AI.
- Cek legalitas di situs resmi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
- Hindari transfer dana ke rekening pribadi atau platform yang tidak jelas namanya.
- Gunakan hanya platform trading resmi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau lembaga internasional bereputasi.
- Waspada bila tautan yang diberikan berupa self-destructing link tanpa sumber resmi, karena itu menyulitkan verifikasi kebenaran informasi.
Kesimpulan
Tawaran investasi trading otomatis dengan AI, apalagi yang disebarkan melalui tautan sekali pakai, perlu dihadapi dengan sikap kritis. Sampai saat ini tidak ada bukti kredibel bahwa platform semacam itu benar-benar bekerja sebagaimana dijanjikan.
Self-destructing link sendiri memang berguna untuk menjaga kerahasiaan data, tetapi jika dipakai untuk menyebarkan janji profit instan, itu justru menjadi sinyal bahaya. Jangan sampai iming-iming cepat kaya membuat kita lengah dan kehilangan dana.
Bijaklah sebelum berinvestasi.